Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Universitas Gadjah Mada melakukan pengabdian kepada masyarakat di Perbukitan Menoreh Kulon Progo tepatnya di Dusun Nglambur, Kelurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh. Petani di lokasi tersebut, petani menerapkan praktik pertanian agroforestri, misalnya pohon sengon, mahoni, alpukat, dan durian yang bertajuk tinggi, ditanam pada lahan yang sama dengan tanaman kopi yang bertajuk sedang, dan tanaman empon-empon. Prodi MMA memberikan pengabdiannya pada budidaya empon-empon hingga pengelolaan pasca-panen karena tanaman ini sudah banyak dibudidayakan dengan beberapa kelebihan yaitu empon-empon masih dapat tumbuh walaupun ternaungi oleh tanaman yang lebih tinggi, harga jualnya stabil, dan tidak memerlukan proses induksi khusus. Lebih lanjut, kelompok tanaman empon-empon memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk yang memiliki nilai tambah.
Kegiatan Pengabdian tersebut didahului oleh penelitian mengenai “Kearifan Lokal dan Resiliensi Masyarakat terhadap Perubahan Iklim di Kulon Progo” pada tahun 2022-2024 yang diketuai oleh Arini Wahyu Utami, P.hd. dan kemudian dilanjutkan dengan “Pengabdian Masyarakat: Pengembangan Agribisnis dan Peningkatan Nilai Tambah Empon-Empon” pada 2024 dan “Pengabdian Masyarakat: Peningkatan Nilai Tambah Empon-Empon melalui Pembuatan Produk Siap Jual” di tahun 2025. Kegiatan Pengabdian ini memiliki sasaran dalam melatih anggota-anggota kelompok tani dan KWT agar dapat membudidayakan hingga mengelola jahe dan kunyit dengan baik. Proses pelatihan teknis budidaya juga didampingi oleh agronomist yang ahli dalam budidaya empon-empon.
Pada sesi pendampingan teknis budidaya, dilakukan dengan mendampingi kelompok tani dan KWT untuk melakukan seleksi benih, persemaian, dan persiapan lahan. Benih jahe dan kunyit yang disiapkan adalah benih yang sudah tersertifikasi. Persemaian benih diawali dengan penjemuran. Penjemuran dilakukan secara mandiri oleh kelompok tani dan KWT yang didampingi melalui whatsapp oleh agronomist. Selanjutnya, dilakukan pemotongan dan pengaplikasian fungisida yang didampingi secara langsung oleh agronomist di lokasi. Persiapan lahan sudah dilakukan oleh kelompok tani dan KWT pada lahan demplot berukuran 200 m2. Selain itu, benih juga dibawa oleh anggota kelompok tani dan KWT untuk melakukan praktik secara langsung di rumah masing-masing.
Setelah penanaman dilakukan, maka Prodi MMA memiliki rencana tindak lanjut di 2025 yaitu terkait dengan pasca panen. Adapun rencana tindak lanjut yang telah disusun adalah sebagai berikut:
- Melanjutkan pendampingan teknis budidaya empon-empon hingga panen.
- Menyusun rencana kegiatan pasca panen (pengeringan) empon-empon sampai produk siap dijual.
- Melakukan kegiatan penyuluhan budidaya kapulaga.
Dokumentasi: